seri sosiologi komunikasi


Salamualaikum pada tulisan kali ini saya menuliskan tentang sosiologi komunikasi, tulisan ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah sosiologi komunikasi, yang diasuh Toni Hartono Msi di Fakulatas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Semoga Berguna
Definisi Dan Pemahaman Tentang Sosialisasi
Secara sederhana sosialisai dapat diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup  yang berkenaan  dengan bagaimana  individu mempelajari cara-cara hidup , norma dan nilai nilai social  yang terdapat dalam kelompok nya aagar dapat  berkembang menjadi pribadi  yang diterima oleh kelompoknya. Adapun  definisi sosialisasi  menurut para ahli dakam buku indianto ( Sosiologi Untuk Sma Kelas X ) ialah:
-          Charlotte buhler mengatakan sosialisasi proses  yang membantu individu- individu belajar dan menyesuaikan diri , bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dia dapat  menyesuaikan diri , bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya  agar dia dapat  berperan dan perfungsi didalam keompoknya.
-          Peter berger  mengatakan sosialisasi adalah  suatu proses dimana seorang anak belajar  menjadi seorang anggota yang berpartisipasi  dalam masyarakat.
-          Bruce j cohen sosialisasi  adalah  proses-proses manusia mempelajari tata cara  kehidupan dalam masyarakat, untuk memperoleh kepribadian dan membengun kapasitasnya  agar berfungsi dengan baik  sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok.[1]
Secara  garis besar jika dilihat dari pengertian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa ssosialisasi ialah keadaan dimana manusia berusaha belajar dan mengadaptasidan mengidentifikasi  dirinya untuk menjadi manusia seperti dilingkungan sekitar nya
tujuan  sosialisasi
   sosialisasi sebagai proses social mempunyai tujuan untuk:
1.   memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan  untuk melangsungkan kehidupan seseorang kelak di tengah-tengah  masyarakat tempat menjadi salah satu anggotanya.
2.            menambah kemampuan  berkomunikasi secara efektif dan efisien serta mengembangkan kemampuanya untuk membaca, menulis dan bercerita.
3.      Membantu pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui   latihan-latihan dan mawas diri yang tepat.
tahap-tahap sosialisasi
menurut pemikiran george herbet mead bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang  dapat dibedakan melalui tahap-tahap:
1.      tahap persiapan  ( prepatory stage)
tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan saat seorang anak  mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh  pemahaman tentang diri . pada tahap ini manusia  melakukan tahap meniru yang tidak sempurna.
2.      tahap meniru
        tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seoranganak menirukan peran-peran yang dilakukan orang dewasa . pada tahap ini mulai terbentuk  kesadaran tentang nama diri dan nama orang tuanya, kakanya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang dari anaknya . artinya anak mulai mampu untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan anak mulai sadar akan lingkungan social disekitarnya dan menganggap beberapa orang dianggap penting bagi pembentukkan dan bertahapnya dirinya atau disebut orang-orang amat berarti bagi anak.
3.tahap siap bertindak
        Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran secara langsung diamnikan secara sadar oleh anak itu kemampuan dirinya untuk menempatkan posisi dirinya  pada posisi orang lain mulai meningkat. dia pun menyadari tentang tuntutan membela keluarga. Selain itu pada proses ini anak mulai mengalami banyak hubungan yang kompleks seiring meningkatnya interaksi dirinya dengan orang lain, dan ia mulai menyadari ada norma tertentu yang ada diluar keluarga.
4.      penerimaan norma kolektif
         pada tahap ini seseorang dianggap  dewasa . dia sudah dapat menempatkan dirinya posisi masyarakat, tidak hanya masyarakat disekitarnya tetapi pada masyarakat luas ia dapat bertenggang rasa. Ia mulai menyadari arti pentingnya kerjasama dengan oarng lain dan dapat bekerja sama dengan mantap manusia dewasa ini sudah dapat digolongkan sebagai warga masyarakat sesungguhnya.
Pemikiran Charles H. Cooley. Menekankan peranan interaksi  dalam proses sosialisasi. Menurut coooley konsep diri seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain looking glass self  yang terbetuk  melalui tiga tahap yitu
  1. kita membayangkan bagaimana kita dimata orang lain
  2. Kita memandang bagaimana orang lain menilai kita
  3. Bagaimana perasaan kita akibat nilai tersebut.
agen pelaku sosialisasi
Menurut kamus bahasa Indonesia agen adalah mata-mata atau kaki tangan negara lain perwakilan perusahaan.[2] Dari pengertian ini saja kita dapat menarik kesimpulan bahwa Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi sebagai perwakilan lingkungan yang dialami anak manusia. Ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa, dan lembaga pendidikan sekolah
1.      keluarga
       bagi masyarakat yang menganut system keluarga inti ( nuclear family) agen pelaku sosialisasi  hanya meliputi ayah, ibu, saudara kandung\angkat saja, tetapi di masyarakat yang menganut system keluarga diperluas ( extended family ) agen sosialisasinya semakin luas menjasi kakek, nenek, paman, bibi, sepupu dan lain-lain. Menurut gertrudge jaeger peranan para agen sosialisasi dalam system keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada pada lingkungan kelurga terutama orang tuanya sendiri.
2.      teman bermain
        teman bermain dapat disebut juga  kelompok sebaya ini dialami anak-anak setelah ia mampu berpergian atau sekolah. Puncak dari teman bermain sebagai agen sosialisai ialah pad asaat remaja . ada perbedaan bentuk sosialisasi antara keluarga dan teman bermain ialah pada keluarga sosialisai yang dialami ialah bersifat hirearkis yang tidak sederajat sedangkan teman bermain ialah sederajat dlam kesederajata itu anak belajar tentang mengatur peran dan belajar tentang keadilan.
3. sekolah
        Dreeben berpendapat aspek lain yang juga dipelajari sekolah selain belajar ialah mengenai kemandirian, prestasi, universalisme dan kekhasan. Karena disekolah anak belajar mandiri dalam melakukan sesuatu tanpa batuan orang lain seperti dirumah dan ia mengerjakan tugas sendiri dengan tanggung jawab.
4. media massa
        Yang termasuk media massa disini ialah semua media cetak maupun elektronik, seperti yang dikatakan teori jarum hipodemik bahwa media dapat mempengaruhi manusia sangat dalam di dalam dirinya bagaikan sebuah jarum suntik yang tajam , atau teori agenda setting dimana media dapat mengendalikan pola pikir seseorang sesuai yang ia inginkan.
          Seperti yang dinyatakan dalam model komunikasi jarum hipodemik yang mempunyai asumsi  bahwa komponen-komponen komunikasi (seperti komunikator, pesan, media ) amat perkasa dalam mempengaruhi  komunikasi disebut jarum hipodemik  karena dalam model ini digambarkan seakan-akan komunikasi disuntikkan langsung kedalam jiwa komunikan. [3]
           model ini memposisikan komunikan sebagai orang yang pasif sehingga hanya dapat menerima dan menuruti saja pesan yang disampaikan komunikator .Bagi seorang anak yang masih dalam proses belajar dan meniru model ini tentu sangat relevan untuk menggambarkan pengaruh media kepada anak namun besarnya pengaruh media pada anak sangat bergantung pada kualitas frekuensi pesan yang disampaikan dan diterima oleh anak.
5.      agen-agen lain
         selain agen-agen diatas sosialisai juga dilakukan oleh institusi agama, tetangga, organisasi, rekreasional, masyarakat, lingkungan pekerjaan. Semua yang membantu dan membentuk pandangan anak tentang dunia yang menyebabkan ia berpresepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan .
 jenis sosialisai
1. sosialisai primer
        Peter l berger dan luckman mendefinisikan sosialisai primer sebagai sosialisasi pertama  yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat ( keluarga ). Sosialisai primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak memasuki masa sekolah. Mula-mula anak belajar mempelajari lingkungan keluarganya kemudian secara bertahap ia mempelajari lingkungan diluar keluarganya . namun peran keluarga pada sosialisasi ini sangat penting karena pada akhirnya keluargalah yang akan membentuk cetak biru ciri kepribadian anak saat dewasa.
2. sosialisasi sekunder
        Sosialisai sekunder merupakan proses lanjutan  dari proses sosialisai primer  salah satu bentuk sosialisasi sekunder resosialisasi dan desosialisasi .Resosialisasi ialah dimana seseorang  diberi suatu identitas diri yang baru, sedangkan desosialisasi ialah seseorang mengalami pencabutan identitas diri yang lama  menurut goofman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat kerja dimana sejumlah individu dalam situasi yang sama terpisah dari masyarakat luas  dalam jangka waktu tertentu, dan terkukung serta diatur secara formal.
Pengertian Kepribadian Dan Pemahaman Tentang Kepribadian
      
Pribadi adalah individu yang berbeda satu dengan lainnya perbedaan tersebut menyebabkan orang mengenal individu secara khas dan membedakannya dengan individu lainnya.[4] Konsep kepribadian adalah konsep yang luas sehingga tidak mungkin merumuskan suatu definisi yang tepat dan tajam tapi dapat mencakup keseluruhan. Berikut adalah penegrtian kepribadian menurut para ahli :
M.A.W. Brower-  berpendapat kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, doronga, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
Theodore r. newcombe- berpendapat kepribadian adalah organisasi  sikap-sikap ( predis position) yang dimiliki seseorang sebagai latar belang perilaku.
Yinger- berpendapat kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecendrungan tertentu  yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
Cuber- berpendapat kepribadian adalah gabungan-gabungan dari keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat seseorang.[5]
susunan kepribadian    
Susunan kepribadian pola-pola perilaku setiap manusia secara individual perilaku manusia ditentukan oleh naluri dan dorongan refleks sehingga tidak dipengaruhi oleh akal  dan jiwanya seperti tindakan diluar control dirinya atau membabi buta. Unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan perilaku tiap-tiap individu itu disebut dengan susunan kepribadian yang meliputi:
1)pengetahuan
      pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman dan konsep lahir dari pengamatan  dan pengalaman  mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dalam lingkungan individu tersebut , semua hal itu direkam didalam otak sedikit-demi sedikit diungkapkan oleh individu tersebut dalam bentuk perilakunya sehari-hari.
2) perasaan
       Adalah suatu keadaan  didalam diri manusia yang menghasilkan penilaian positif atau negative terhadap sesuatu penilaian itu dipengaruhi oleh pengetahuan sehingga perasaan selalu bersifat subjektif karena adanya unsure penilaian , yang tentunya berbeda dari orang lain karena penilaian yang didapat berdasarkan pengetahuan manusia yang tentunya berbeda-beda.
3) dorongan naluri
        Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia  sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri yaitu: dorongan mempertahankan hidup, dorongan seksual, dorongan mencari makan, dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia, dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya, dorongan untuk berbakti, dorongan akan keindahan bentuk warna dan gerak.
factor-faktor pembentuk kepribadian
Kepribadian terbentuk dan berubah seiring dengan proses sosialisasi yang dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut:
1) Faktor biologis yang terdiri dari:
a. persamaan biologis semua manusia yan normal dan sehat pasti memiliki kesamaan biologist tertentu , persamaan biologis ini membantu menjelaskan beberapa per samaam dan dalam kepri badian dan perilaku semua orang.
b. kematangan biologis  juga sangat berperan dalam pembentukan kepribadian karena kemampuan belajar seorang manusia harus disesuaikan dengan kemampuan biologisnya .
c. karakteristik fisik  berpengaruh dalam kepribadian, pada saat lingkungan membuat penilaian terhadap karakteristik manusia tersebut, yang akhirnya secara tidak sadar akan membentuk kepribadiannya.
2) factor geografis
         Manusia tinggal diatas bumi, dan manusia hidup dari produk yang dihasilkan bumi, sehingga apapun yang terjadi oleh bumi, manusia mau tidak mau harus menyesuaikan dirinya sambil memuaskan dorongan nalurinya sesuai dengan karakter geografis yang disediakan bumi untuk manusia. contohnya manusia yang hidup ditempat yang memiliki empat musim ia akan berusaha menyesuaikan waktu tanamnya agar naluri mencari makannya terpenuhi sepanjang musim, hal itu akan mendorong etos kerjanya yang otomatis membentuk kepribadiannya.
3) factor kebudayaan khusus
       Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat akan membentuk kepribadian seorang manusia  namun para sosiolog menyarankan untuk membesarkan factor ini.
4) factor pengalaman kelompok
Hidup manusia selalu bergantung dengan manusia lainnya dalam memenuhi hajat hidupnya ini . hal inilah yang menyebabkan  timbulnya kelompok-kelompok sosialnya  ( social group didalam kehidupan manusia  karena tidak bisa hidup secara mandiri. Kelompok-kelompok social merupakan
 kesatuan sosial  yang terdiri dari kumpulan-kumpulan individu yang hidup bersama dengan mengadakan timbal balik  yang cukup intensif dan teratur, sehingga daripadanya diharapkan adanya pembagian tugas, struktur serta norma-norma tertentu yang berlaku  bagi mereka .[6] sehingga gambaran sejarah pemikiran manusia dan kehidupan sosial ini terasa suatu tafsiran yang kasar. [7]Namun  dalam perkembangan kepribadian seorang manusia ada beberapa jenis kelompok yaitu
a)     kelompok acuan/ kelompok refrensi ialah kelompok mengisi kehidupan manusia pada masa-masa awal kehidupan seorang manusia, seperti keluarga, teman sebaya.
b)     Kelompok  majemuk ialah kelompok yang merujuk pada kenyataan masyarakat yang lebih beraneka ragam biasanya peran nilai-nilai yang diperoleh manusia pada kelompok refrensi sangat bermanfaat untuk mempertahankan manusia untuk tidak hanyut pada arus perbedaan kelompok majemuk.
5) factor pengalaman unik
        Menurut Paul B Horton- kepribadian tidak dibangun dengan menyusun peristiwa diatas peristiwa lainnya. Arti dan pengaruh suatu pengalaman tergantung pada pengalaman-pengalaman yang dialuinya. Pengalaman unik akan memepengaruhi seseorang . kepribadian berbeda-beda  antara satu dengan lainnya , karena pengalaman yang dialami seseorang itu unik  dan tidak ada satupun  orang yang dapat menyamainya.



Peran Sosialisasi Dalam Pembentukan Kepribadian
      Setelah melihat pembahasan diatas dapat kita lihat hubungan yang sangat  erat antara pembentukan kepribadian dengan proses sosialisasi  untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada bagan berikut:

Urutan dari penjelasan bagan diatas adalah  nilai dan norma yang telah ada sebelum manusia lahir. Saat manusia lahir ia tidak tahu apa-apa oleh karena itu  dibutuhkan sosialisasi untuk menanamkan nilai dan norma yang ada, agar manusia itu dapat hidup sesuai dengan lingkungannya. Namun pada saat terjadi sosialisasi manusia yangtelah mendapat cukup masukkan nilai dan norma berpikir, dan mengalami proses persepsi. persepsi adalah  pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.[8] Pada saat berpresepsi inilah manusia mulai meyimpulkan dan menimbang-nimbang untuk mengadopsi nilai dan norma yang ia peroleh dari sosialisasi dan mengaplikasikanya sebagai sebuah kepribadian yang selanjutya kepribadiannya itu ia jadikan buku manual atau buku panduan untuk berperilaku dalam hidupnya dan hidup di masyarakat.


[1] Indianto, Sosiologi Untuk Sma Kelas X, Erlangga, Jakarta , 2004, Hal 115
[2] Daryanto Ss, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Apolo, Surabaya , 1998, Hal 20

[3] Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosda, Bandung , 1997, Hal 62

[4] Burhan Bungin, Sosiologi komunikasi Teori Para Digma Dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat, Kencana, Jakarta , 2008, Hal 260
[5] Indianto. Loc cit. hlm 123
[6] J.Dwi Narwoko Dan Suyanto Bagon, Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan, Kencana, Jakarta,2007, Hlm 23
[7] Mitchell duncan, sosiologi suatu analisa sosial, bina aksara, Jakarta , 1984, Hlm 6

[8] Jalaludin rakhmat, psikologi komunikasi, remaja rosda karya, bandung , 2005, Hal 51

Komentar

Postingan Populer