Usul strategi sosialisasi redonominasi untuk pemerintah 2
Saat hendak tidur malam hari tiba-tiba aku
dapat ide dan usul untuk mengatasi kekhawatiran inflasi tentang banyaknya uang
akan beredar dimana uang baru akan beredar beriringan dengan uang lama, begini jika
dizaman pak syarifudin dulu terkenal dengan sanering dengan cara menggunting
uang menjadi dua bagian yang mengakibatkan nilai uang berubah, sedangkan redenoiminasi hanya akan mengubah nominal mata
uang saja tanpa mengubah nilainya,untuk itu saya punya beberapa usul
Jika
sanering digunting, mungkin usulku pemerintah dan Bank Indonesia dapat
melakukan langkah yang menurutku cukup berani dengan cara berkampanye mengajak
masayarakat untuk mencoret tiga angka terakhir di mata uang yang lama jadi jumlah
peredaran uang bisa tetap di jaga, dimana mata uang yang lama tetap beredar
dengan jumlah yang sama, dengan hal ini diharapkan masyarakat tidak kebingungan. Karena mereka terlibat langsung
dengan redenominasi ini dengan mencoret sendiri tiga angka terakhir mata uang
yang lama, seterusnya secara bertahap uang lama dengan sistematis diganti
dengan mata uang dengan cetakan lama namun bertuliskan nominal baru contohnya seribu rupiah bergambar kapitan
patimura namun dengan tulisan nominal satu
rupiah, dan selanjutnya setelah beberapa tahun baru dikeluarkan mata uang
dengan bentuk warna dan gambar yang baru.
Untuk kampanye di televisi aku
punya usul mungkin selama ini sosialisasi pemerintah hanya berwujud iklan
singkat atau tayangan satu jam saja, saya punya usul bagi pemerintah untuk
menggandeng perusahaan produksi sinetron di Indonesia khususnnya perusahaan
produksi sinetron yang sinetronnya menduduki rating teratas dan diminati
masyarakat untuk secara sukarela meletakkan sedikit adegan yang berhubungan
dengan redenominasi dalam jalan ceritanya misalnya saat adegan bertransaksi dengan
saat membayar ongkos bus kondektur bus yang protes saat penumpangnya menerima
mata uang lama yang belum dicoret tiga angka terakhirnya atau tokoh utama bercerita tentang perubahan nominal uang atau ajakan
mencoret tiga angka terakhir di mata uang lama, hal ini dimaksudkan untuk
memberikan masyarakat sosialisasi atau pengetahuan tanpa mereka sadari.
Atau saat membuat iklan singkat dengan menyisipkannya di acara music dipagi hari menggunakan
jasa band, boyband atau girlband yang sedang digemari masyarakat khususnya kaum
muda yang umumnya kurang menyukai acara berita, dengan jargon yang singkat dan
mudah diingat “ yuk coret tiga terakhir biar lebih mudah ngitungnya ” misalnya.
Semua yang tertulis diatas adalah hanya usulan dan pemikiranku saja, maafkan jika ada salah kata dan maaf jika terlihat kurang masuk akal
karena ilmu saya baru sedikit tapi saya sangat antusias dan ingin sedikit
berpartisipasi dengan meyubangkan ide he he...
Komentar
Posting Komentar