Asalamualaikum udah lama ndak ngeblog lagi sekarang aku udah wisuda bukan mahasiswa lagi tapi , belum  dapet kerja sih tapi ya sabar ajalah sambil usaha, tapi walau nganggur otak nggak boleh nganggur  harus terus up date dan kritis ama isu-isu terbaru  salah satu isu yang kuanggkat kali ini tentang redenominasi berikut  tulisanku


Usul strategi sosialisasi redenominasi untuk pemerintah
        
     Saat mendengar soal redenominasi di berita aku  merasa sangat antusias karena dengan ini nilai uang kita jadi lebih sederhana dalam proses penghitungannya, jadi ingat kartun upin ipin waktu mail nerima uang rupiah dari susanti duit 10000-an dia aja bingung gimana cara ngembaliinya, katanya sih redenominasi  hanya sebuah bentuk penyederhanaan nominal mata uang tanpa mengurangi nilainya, dalam hal ini rencananya akan menhilangkan tiga angka dibelakang, artinya duit 1000,- rupiah  menjadi  1 rupiah jadi jika seandainya redonominasi terjadi tahun besok ump buruh jadi 2200,- rupiah jadi pendek banget angkanyakan katanya salah satu alasan redenominasi untuk menaikkan marwah rupiah karena katanya rupiah salah satu mata uang yang dikategorikan mata uang sampah karena sangking banyaknya nolnya , tapi  berdasarkan dari pengamatanku di tv banyak ahli ekonomi yang mengkhawatirkan dampak psikologis masyarakat yang kemungkinan terkejut akibat perubahan ini akan menyebabkan inflasi yang tinggi, jadi aspek sosialisasi sangat-sangat vital untuk itu aku sebagai masyarakat awam yang punya beberapa ide sosialisasi secara umum diantaranya:
1.        
          Langkah pertama untuk mengurangi efek keterkejutan masyarakat perum peruri mungkin tetap mencetak uang dengan model yang sama warna yang sama gambar yang sama hanya angka tiga nolnya dihilangkan jadi duit seribu perak tetap bergambar kapitan patimura dengan nominal satu rupiah karena menurut pengamatan ku di pasar kebanyakkan orang kalau terima duit tak pernah merhatikan angka tapi warna ama gambar duiitnya.
2.        Kedua untuk sosialisasi jangka panjanggimana kalau kurikulum 2013 ditunda dulu, apa hubungannya ????, gini lho ditunda untuk merevisi  materi ajar dengan memasukkan unsusr sosialisai redonominasi, contohnya kalo dulu kita diajarin ibu budi membeli mangga 1 kilo 8000,- rupiah sekarang diganti ibu budi membeli 1 kilo mangga 8,- rupiah jadi secara tidak langsung anak-anak sudah diajari dan biasa dengan jumlah nominal mata uang yang lebih sederhana itumg-itung anak-anak bisa jadi agen sosialisasi  untuk orang tuanya di rumah.
3.          Sosialisasi yang agresif dari pemerintah dan Bank Indonesia kalo perlu mengadakan sosialisasi lebih agresif di internet atau di tempat umum di internet, mungkin di website pemerintah dari mulai pusat, kementerian,provinsi  atau kabupaten ditempelin banner sosialisai soal redenominasi, nggak hanya pemerintah bank sentral dan swasta atau bahkan bursa efek nempelin banner sosialisasi di websitenya kalo perlu website universitas juga nempelin bahkan di mesin atm pun nempelin pokoknya semuanya nempelin deh…
4.        Untuk tempat umum pemerintah dan bank Indonesia mungkin bisa nempelin sosialisasi di papan reklame besar stiker- stiker yang dekat dengan pasar-pasar tau mall biar pedagang nggak pada bingung  pokoknya kalo soal sosialisasi di tempat umum ini jangan ampe kalah ama kampanye pilkada mirip-mirip jadilah.
  
 Itu semua saran-saranku maaf kalau agak nggak masuk akal tapi ini sekedar saran diterima nggaknya tergantung yang diberi saran. Tapi menurutku penhilangan tiga angka tanggung kenapa nggak empat angka aja biar bisa lebih gagah lagi kelihatannya jadi nggak beda jauh ama  dolar amerika ini Cuma saran aja sih gimana kalau 10000,- sama dengan 1,- rupiah, 1000,- rupiah sama dengan 100 sen, 100,- rupaih sama dengan 10,- kepeng, terus bentuk duit kertas kalau boleh saran ni besar kecilnya tergantung besar nominalnya jadi semakin besar nilainya semakin besar kertasnya kalo duit logam kalo boleh saran ni, gimana kalo duit logam ada  bolong ditengahnya kaya duit zaman dulu itung-itung hemat bahan  ama nostalgia.

Komentar

Postingan Populer